INFOEKONOMI.COM – Hubungan orang yang pemarah dengan kesehatan mental dapat sangat signifikan.
Berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi:
1. Stres kronis
Baca Juga:
Gantikan Sunarso, RUPST BRI Sepakati Pengangkatan Direktur Utama yang Baru Hery Gunardi
Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasan Tunjuk Investor Global Ray Dalio untuk Kembangkan Danantara
Orang yang pemarah cenderung mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka mungkin merasa tegang, khawatir, dan frustrasi dengan mudah.
Stres kronis dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental secara keseluruhan, memicu gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan tidur.
Baca artikel lainnya di sini : Cara Buat Bolu Rice Cooker yang Praktis, Cocok untuk Anak Kos!
2. Konflik interpersonal
Baca Juga:
Ya Allah, Berkahilah Kami di Bulan Ramadhan Ini dan Berikanlah Kami Kemudahan dalam Beribadah
Kemarahannya dapat menyebabkan konflik yang sering dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga, teman, dan rekan kerja.
Konflik ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, isolasi sosial, dan penurunan kualitas hubungan.
Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
Baca artikel lainnya di sini : Berikut adalah 8 Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan, Termasuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Baca Juga:
Permintaan Tegas Prabowo Subianto ke Pengusaha: Jangan Kau Cekik Para Petani! Rakyat Harus Sejahtera
Maruarar Sirait Komitmen Perjuangkan Program ‘Tanah Negara Bangunan Rakyat’ Sesuai Arahan Prabowo
3. Kehilangan dukungan sosial
Orang yang pemarah cenderung menolak atau kehilangan dukungan sosial karena perilaku mereka yang agresif atau tidak terkendali.
Ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, isolasi, dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.
4. Depresi.
Kemarahan yang kronis dapat menjadi salah satu faktor risiko untuk depresi.
Orang yang sering marah mungkin merasa terjebak dalam siklus negatif emosi, merasa tidak berdaya, dan kehilangan minat pada hal-hal yang mereka nikmati sebelumnya.
5. Kecemasan
Orang yang pemarah cenderung mengalami kecemasan yang lebih tinggi. Mereka mungkin merasa cemas, gelisah, dan waspada secara berlebihan.
Kecemasan yang konstan dapat mengganggu fungsi sehari-hari dan mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Gangguan tidur
Kemarahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti sulit tidur, terbangun secara teratur di malam hari, atau merasa tidak segar setelah tidur.
Gangguan tidur yang persisten dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan.
7. Penurunan kualitas hidup
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Selain dampak kesehatan mental yang disebutkan di atas, kemarahan yang kronis juga dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.
Orang yang pemarah mungkin merasa tidak bahagia, tidak puas, dan sulit menikmati momen-momen positif dalam hidup.
Penting untuk mengenali dan mengatasi masalah kemarahan ini.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kesulitan dalam mengendalikan kemarahan atau mengelola stres.
Penting untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor atau psikolog, untuk mendapatkan dukungan yang tepat.***