INFOEKONOMI.COM – Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terpantau unggul.
Pasangah itu menduduki urutan pertama capai 52,9% dan berpotensi memenangkan kontestasi Pilpres 2024 satu putaran.
Data tersebut diungkap oleh CEO Point Indonesia, Karel Haryo Susetyo dalam rilis survei terbarunya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Kiirimkan Karangan Bunga untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Berkenaan dengan “Perilaku Pemilih Jelang Pemilu 2024, Pemilu Sekali Putaran Makin Nyata” pada hari Rabu, 31 Januari 2024.
“Prabowo-Gibran di urutan pertama dengan elektabilitas 52,9%.”
“Disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22,7% lalu Ganjar-Mahfud MD 19,1%,” papar Karel.
Baca artikel lainnya di sini :Sempat Disorot Jokowi, Prabowo Juga Buka Suara Soal Anggaran Stunting Rp 10 M yang Kurang Efisien
“Melihat data ini sebenarnya data bisa mengatakan bahwa pemilu akan terjadi 1 putaran saja.”
Baca Juga:
Soal Dterbitkannya Sertifikat HGB dan SHM di Laut Banten, Ombudsman RI Minta Kejelasan Nusron Wahid
Sebut Menuju Swasembada Energi, Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi
“Artinya satu putaran itu dimenangkan Prabowo-Gibran,” lanjut Karel.
Lihat juga konten video, di sini: Jokowi dan Prabowo Santap Bakso Pak Sholeh Bandongan di Kios Kaki Lima Magelang, Jawa Tengah
Karel menjelaskan mengapa elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dan berjarak begitu jauh dengan pasangan lainnya.
Menurutnya, usai debat Pilpres 2024, pemilih sudah menentukan pilihannya.
Baca Juga:
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
Tak Mampu Serap Gabah Sesuai Harga Pemerintah dengan Rp6500, Titiek Soeharto Semprot Bulog
“Kalau menurut kami, analisa kami, debat capres-cawapres sudah mulai berakhir publik atau pemilih sudah menentukan pilihannya,” katanya.
Survei Point Indonesia ini dilakukan pada periode 26-28 Januari 2024 dengan jumlah sampel survei sebanyak 1.500 responden dengan Margin of Error (MoE) sebesar kurang lebih 2,53%.
Adapun, teknik pengumpulan data survei ini dilakukan melalui pembangkitan nomor mobile phone.***
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita 24jamnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Haiidn.com dan Kalimantanraya.com.*