INFOEKONOMI.COM – Menindaklanjuti lonjakan harga beras di pasaran, Pemerintah Kabupaten Kediri mulai awal Februari 2023 lalu melakukan
dengan menyasar desa-desa dan pasar tradisional.
Melalui Satgas Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) operasi pasar dilakukan di 28 desa dan tiga pasar meliputi Pasar Pamenang Pare, Pasar Nggringging, serta Pasar Ngadiluwih.
Baca Juga:
Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan Mencapai 44 Orang
“Kami menggelontorkan 1,5 ton tiap desa serta 8 ton per hari untuk pasar kabupaten,” terang Kepala DKPP, Tutik Purwaningsih pada Rabu 15 Februari 2023.
Dikatakan Tutik, menindaklanjuti instruksi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana guna mengendalikan harga beras, kegiatan operasi pasar bakal digelar sampai dengan akhir Februari 2023 mendatang.
Guna memantau perkembangan kondisi harga pasca adanya operasi pasar itu, Mas Dhito menginginkan adanya evaluasi mingguan.
Dari evaluasi tersebut dapat diketahui progres intervensi terhadap harga beras yang dilakukan.
Pihaknya menambahkan, untuk stok harga beras hingga jelang Ramadhan di Kabupaten Kediri dipastikan aman.
Baca Juga:
Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan
Hingga saat ini DKPP telah menyediakan 14.000 ton beras medium selama dua bulan mendatang.
Adapun, berdasarkan data yang dimiliki kebutuhan beras tiap bulannya di Kabupaten Kediri pada kisaran 9.000 ton.
“Stok aman. Kita juga bekerjasama dengan Bulog untuk ketersediaan beras,” katanya.
Selain DKPP, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Sekretariat Daerah Kabupaten Kediri juga menggelar pasar murah yang menyediakan bahan pokok dan pakaian dengan harga murah di 3 titik.
Baca Juga:
Selaku Senior Vice President Analisis Investasi PT Taspen, KPK Jadwalkan Pemeriksaan Jusmaidi Indra
Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kerja Beruntun 5 Negara dalam 3 Hari, Temui Para Pimpinan Negara
Selain menekan harga beras, pasar murah yang bekerjasama dengan TP PKK tersebut juga dalam rangka pengendalian inflasi daerah.
“Bagi masyarakat dengan kategori sangat tidak mampu (miskin ekstrem) Mas Bupati (Mas Dhito) akan memberikan bingkisan berupa sembako,” kata Kepala BPSDA, Dyah Saktiana.
Dari pantauan di lokasi operasi pasar, selain beras disediakan pula minyak goreng maupun gula.
Diharapkan dengan kegiatan operasi pasar tersebut dapat berdampak positif dalam menekan kenaikan harga dan meningkatkan daya beli masyarakat.***