Menkeu Pastikan Kebijakan Pencadangan Belanja Tak Ganggu Anggaran Kementerian dan Lembaga

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 1 Maret 2023 - 03:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Dok. Kemenkeu.go.id)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Dok. Kemenkeu.go.id)

INFOFINANSIAL.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan kebijakan automatic adjustment atau pencadangan belanja tidak akan mengganggu anggaran prioritas kementerian/lembaga (K/L),

“Semua program prioritas yang paling penting tetap jalan.”

“Anggaran yang dicadangkan merupakan dana program yang dianggap tidak prioritas,” ungkap Sri Mulyani dalam acara CNBC Economic Outlook 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa 28 Februari 2023.

Ia menjelaskan pencadangan belanja K/L yang diblokir sementara pada pagu belanja tahun anggaran 2023 bertujuan untuk menghadapi kondisi ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik. Dana yang dicadangkan sebesar 5 persen dari alokasi dana.

Dalam kebijakan pencadangan belanja K/L, masing-masing K/L memberikan nama program yang dianggap tidak prioritas kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk dicadangkan dananya.

Sri Mulyani mengungkapkan rata-rata realisasi belanja K/L hingga akhir tahun sebesar 94-95 persen dan sangat jarang menyentuh angka 100 persen, sehingga pencadangan 5 persen dana tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja dan tetap bisa mencapai target pembangunan dari masing-masing K/L.

Pencadangan anggaran penting dilakukan untuk menghadapi berbagai gejolak dan ketidakpastian yang masih akan muncul, misalnya saat pandemi COVID-19 di mana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) telah menyangga dan menyerap berbagai guncangan yang muncul.

Saat pandemi melanda, kejutan kepada perekonomian datang dari berbagai sisi baik dari penerimaan maupun belanja negara.

“APBN meredam kejutan karena kalau kita tidak punya APBN yang kuat, kejutan akan membuat ekonomi turun sangat dalam.”

“APBN menyerap kejutan yang luar biasa besar saat itu,” tuturnya.***

Berita Terkait

Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasan Tunjuk Investor Global Ray Dalio untuk Kembangkan Danantara
Salah Satunya Anthony Salim, Inilah Daftar 8 Konglomerat yang Bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto
Wajibkan Pengusaha Simpan Devisa Hasil Ekspor SDA 100% di RI, Prabowo: Untuk Kemakmuran Bangsa dan Rakyat
Permintaan Tegas Prabowo Subianto ke Pengusaha: Jangan Kau Cekik Para Petani! Rakyat Harus Sejahtera
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
Periode Januari – Maret 2025, Produksi Beras Meningkat 52,32 Persen, BPS: Diprediksi Capai 8,67 Juta Ton
Soal Investasi di Indonesia, Begini Penjelasan UAE yang Yakin Banyak Investor Seluruh Dunia yang Tertarik
Imlek Bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, Menag Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar Siap Hadir

Berita Terkait

Sabtu, 8 Maret 2025 - 09:25 WIB

Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasan Tunjuk Investor Global Ray Dalio untuk Kembangkan Danantara

Sabtu, 8 Maret 2025 - 07:22 WIB

Salah Satunya Anthony Salim, Inilah Daftar 8 Konglomerat yang Bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto

Selasa, 18 Februari 2025 - 14:47 WIB

Wajibkan Pengusaha Simpan Devisa Hasil Ekspor SDA 100% di RI, Prabowo: Untuk Kemakmuran Bangsa dan Rakyat

Senin, 10 Februari 2025 - 07:33 WIB

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Sabtu, 8 Februari 2025 - 15:34 WIB

Periode Januari – Maret 2025, Produksi Beras Meningkat 52,32 Persen, BPS: Diprediksi Capai 8,67 Juta Ton

Berita Terbaru