INFOEKONOMI.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan alasan membeli pesawat tempur Mirage 2000-5 karena proses pengirimannya yang cepat dan masa jam terbangnya masih relatif rendah.
Pengiriman yang cepat dibutuhkan oleh Indonesia untuk memastikan kesiapan tempur TNI AU dan menjaga pertahanan udara Indonesia saat beberapa pesawat tempur TNI AU menjalani peremajaan (refurbishment).
Prabowo Subianto menjelaskan 12 unit Mirage 2000-5 bekas yang dibeli dari Qatar juga memiliki masa jam terbang (flying hours) yang relatif singkat.
Baca Juga:
Soal Dterbitkannya Sertifikat HGB dan SHM di Laut Banten, Ombudsman RI Minta Kejelasan Nusron Wahid
“Para ahli kita, kita kirim, kita periksa rata-rata usia pakainya (Mirage 2000-5) masih di atas 10 tahun, 10 sampai 15 tahun karena usia pesawat itu rata-rata 30 tahun.”
“Dan, Qatar itu relatif kecil, sama dengan Jabodetabek, sama Bogor mungkin masih besaran Bogor.”
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Prabowo Subianto Ungkap Alasan Beli Mirage 2000-5, Termasuk Masa Jam Terbang Masih Relatif Rendah
“Jadi, dia (Mirage 2000-5) punya istilahnya jam terbangnya masih muda,” kata Prabowo Subianto.
Beberapa pesawat tempur TNI AU, seperti F-5 Tiger, SU-27/30, Hawk 100/200, dan F-16 dalam proses peremajaan (upgrade/refurbish) dan perbaikan (overhaul/repair).
Baca Juga:
Sebut Menuju Swasembada Energi, Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
Sehingga TNI Angkatan Udara membutuhkan pesawat tempur yang siap pakai selama periode perbaikan beberapa pesawat tersebut.
“Ini sesuatu yang sangat mendesak untuk kita segera punya penangkal,” kata Prabowo Subianto.
“Sangat-sangat tidak benar negara sebesar kita, seluas kita, dan sekaya kita, tidak punya pertahanan udara yang kuat,” imbuh Menhan.
Rencananya, 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 yang dibeli dari Qatar akan dikirim ke Indonesia sekitar 24 bulan setelah kontrak efektif.
Baca Juga:
Tak Mampu Serap Gabah Sesuai Harga Pemerintah dengan Rp6500, Titiek Soeharto Semprot Bulog
Pengadilan Tipikor Tolak Eksepsi Mantan Dirjen Mineral dan Batu Bara KESDM Bambang Gatot Ariyono
Pesawat-pesawat itu bakal memperkuat Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
“Itu paling lama (24 bulan). Kami harapkan (bisa terkirim) lebih cepat,” kata Prabowo Subianto.***