INFOEKONOMI.COM – Nano Star Waterproofing (www.nano.ama.id) sedang memperluas jangkauannya ke berbagai kota di Indonesia. Brand Nano Star semakin dikenal di kalangan Konsultan Perencana, Arsitek, dan Kontraktor sebagai waterproofing new generation yang ramah lingkungan.
Proyek-proyek Nano Star terus berkembang dan menyebar ke kota-kota di seluruh Indonesia, mulai dari Medan, Batam, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Balikpapan, Bali, Lombok, Labuan Bajo, Sumba, hingga kini mencapai Kota Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kondisi cuaca di Kota Kupang tergolong ekstrem, dengan suhu berkisar 21,5°C hingga 33,6°C dan kelembaban udara mencapai 68% hingga 88%. Curah hujan mencapai 2.984,6 mm dan hari hujan mencapai 78 hari dalam setahun.
Baca Juga:
Lakukan Percepatan Tanam, Wamentan Sudaryono Ajak Para Petani untuk Maksimalkan Musim Hujan
Intervensi Penyaluran Bantuan Pangan Beras Bisa Mengerem Harga Beras, Ini Harapan Presiden Jokowi
Karena kondisi ini, seorang kontraktor spesialis rumah mewah di Kota Kupang mempercayakan Nano Star Waterproofing untuk melindungi bangunannya dari kebocoran.
Aplikasi Nano Star dilakukan oleh tim dari PT Bintang Sarana Solusi Prima, yang berkedudukan di Raya Kedung Asem, Surabaya. Perusahaan ini adalah Certified Applicator Nano Star Indonesia sejak tahun 2019.
Proyek ini dimulai sejak pertengahan Februari 2023 dengan total luas bangunan mencapai 2.500 meter persegi dan area yang dilindungi mencapai 650 meter persegi, yaitu deck atas dan kamar mandi. Saat ini, proyek telah mencapai 90% progress.
“Produk Nano Star Indonesia yang digunakan di proyek ini adalah tipe Nano Maxi Concrete (NMC). NMC dirancang khusus untuk mutu beton Indonesia dengan teknologi titanium nano berbasis air yang mampu menolak air dan membentuk jaringan nano yang kedap air di dalam substrat berpori, seperti beton, batu, keramik, dinding bata, dan sejenisnya,” jelas Presiden Direktur Nano Star, Hery Chrisnantyo.
Keunggulan NMC adalah tahan terhadap sinar ultraviolet dan suhu hingga 100°C, sehingga sangat cocok diaplikasikan di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Beberapa daerah di Indonesia Timur memiliki suhu permukaan beton yang bisa mencapai 65°C.
Baca Juga:
Ini Duduk Perkara Mantan Artis Cilik Chikita Meidy Dilaporkan Sahabatnya Shilda Oktavia ke Polisi
Di Periode Mendatang, Program yang Belum Sempurna akan Diperbaiki oleh Presiden Prabowo Subianto
Polisi Tangkap 5 Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang, 2 Orang Jadi Tersangka Termasuk Korlap
“Terbukti dalam waktu relatif singkat, waterproofing jenis membran akan menggelembung dan mengelupas, sementara waterproofing jenis bitumen akan meleleh. Dalam kondisi seperti ini, pilihan waterproofing paling baik adalah menggunakan jenis titanium nano milik Nano Star Indonesia,” tambah Hery.
NMC juga diklaim sebagai waterproofing yang ramah terhadap gempa bumi. Akhir-akhir ini, sering terjadi gempa di Indonesia Timur. NMC masih mampu menahan air untuk keretakan akibat gempa hingga 1 mm (dalam kategori bukan retak pada struktur bangunan).
Meskipun dalam kasus di lapangan kadang-kadang kita menemukan keretakan terjadi selebar 2-5 mm, NMC tetap mampu mengatasinya dengan cara perbaikan yang sederhana, cepat, dan tidak membutuhkan biaya tinggi.
“Teknik yang kami gunakan adalah melakukan V-grooving pada jalur retakan setempat dan di-spray ulang dengan NMC. Jaringan nano baru akan terbentuk pada area ini dan akan berikatan dengan jaringan nano yang lama.
Baca Juga:
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata Bertemu Tersangka KPK Eko Darmanto, Polisi Periksa 17 Saksi-saksi
Wujudkan Pertanian Tepadu, Wamentan Sudaryono Gandeng PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa
Kita tidak perlu lagi ribet dengan me-repair waterproofing pada keseluruhan bidang yang membutuhkan waktu lama dan biaya besar seperti yang dilakukan pada waterproofing jenis lain,” pungkas Hery Chrisnantyo.