INFOEKONOMI.COM – Industri pasar modal di Indonesia semakin berkembang pesat, memerlukan standar kompetensi yang terus ditingkatkan bagi para profesionalnya, Jakarta, (12/9/23).
Dalam upaya tersebut, Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI), Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Perkumpulan Wakil Manager Investasi Indonesia (AWMII), Kadin Indonesia, LSP PMI, LSP PM, LSP MUI dan beberapa Universitas baik negeri maupun swasta melaksanakan Konvensi Nasional Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Bidang Pasar Modal yang diselenggarakan di JW Marriott Hotel, Jakarta, yang berlokasi di Jl. Lingkar Mega Kuningan 1-2.
Pasar modal merupakan salah satu komponen utama dalam perekonomian Indonesia.
Baca Juga:
Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan Mencapai 44 Orang
Para profesional di bidang ini, seperti Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek, Manager Investasi, Analis Efek, dan Marketing, memiliki peran sentral dalam menjaga stabilitas pasar serta mengalokasikan dana investasi dengan efisien.
Oleh karena itu, penting bagi para praktisi pasar modal untuk terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mereka agar dapat menjawab tantangan dan perubahan yang terjadi dalam industri ini.
Kegiatan Konvensi Nasional merupakan tahapan akhir dalam penyusunan RSKKNI yang sangat erat kaitannya dengan sertifikasi Kompetensi di sektor Jasa Keuangan.
RSKKNI bidang Pasar Modal yang sebelum hanya berlaku di sektor pasar modal, melalui penyusunan kaji ulang ini juga berlaku untuk sektor keuangan lainnya.
Konvensi ini diharapkan akan menjadi wadah yang bermanfaat bagi para profesional pasar modal.
Baca Juga:
Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan
Dengan berbagai skema kompetensi pasar modal yang dibahas, peserta konvensi dapat mengharapkan pembaruan wawasan tentang berbagai aspek pasar modal, termasuk regulasi terbaru, teknologi keuangan, strategi investasi, dan tren global yang memengaruhi industri ini.
Pembahasan RSKKNI: Dalam pleno I sudang konvensi ini, dipimpin oleh Lily Widjaya dari APEI didampingi oleh Mauldy RM dari APRDI dan David Sudyanto dari PROPAMI, membahas peta Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang berkaitan dengan pasar modal, dan bagaimana implementasinya akan memengaruhi para profesional di lapangan dengan memaparkan 80 Unit Kompetensi (UK)
Dengan pemaparan tersebut, diharapkan para pelaku Pasar Modal akan mendapatkan penahaman mengenai kompetensi dan sertifikasi profesi terutama bidang pasar modal
Selain pembaruan pengetahuan atau kaji ulang, Konvensi ini juga memberikan kesempatan berharga untuk berjejaring dengan sesama profesional pasar modal, lembaga sertifikasi, asosiasi di pasar modal serta pihak universitas yang hadir dalam konvensi nasional tersebut.
Baca Juga:
Selaku Senior Vice President Analisis Investasi PT Taspen, KPK Jadwalkan Pemeriksaan Jusmaidi Indra
Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kerja Beruntun 5 Negara dalam 3 Hari, Temui Para Pimpinan Negara
Konvensi Nasional RSKKNI Bidang Pasar Modal sangat dibutuhkan oleh industri keuangan Indonesia.
Dalam rangkaian acara ini, para profesional pasar modal akan mendapatkan pembaruan tentang isu-isu krusial yang memengaruhi industri ini dan memiliki kesempatan berharga untuk berinteraksi dengan rekan-rekan seprofesi.
Sebuah langkah penting dalam menjaga kompetensi di tengah perubahan dinamis dalam pasar modal Indonesia.